Mengenal Profesi In House Counsel
IN-HOUSE-COUNSEL
In-House Counsel adalah profesi hukum yang berperan sebagai penasihat hukum internal di perusahaan, bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan hukum dan melindungi perusahaan dari risiko hukum. Tugas utama mereka meliputi pengelolaan aspek hukum perusahaan, seperti review dan drafting perjanjian, penanganan kasus, serta menjalin kerja sama dengan departemen lain untuk mendukung operasional bisnis. In-House Counsel juga berfungsi sebagai pengawas kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku, serta berperan dalam pengambilan keputusan strategis yang berkaitan dengan risiko hukum. Profesi ini sangat penting dalam menjaga integritas dan keberlanjutan operasional perusahaan, serta memberikan legal opinion yang akurat untuk mendukung keputusan manajemen.

Apa Saja Tugas In House Counsel?

1. Berkaitan dengan urusan secure legal terkait perjanjian perusahaan.
2. Menjaga kepentingan dan pengelolaan perusahaan secara legal.
3. Melakukan review dan drafting atas perjanjian-perjanjian yang melibatkan perusahaan.
4. Melakukan case handling atau penanganan kasus bekerja sama dengan advokat.
5. Menjadi pihak dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau jika perusahaan hendak mengadakan corporate action semacam akuisisi perusahaan, joint venture, bahkan membuat Perseroan Terbatas (PT) baru
6. Melakukan kerja sama antar lini departemen lain agar urusan yang dihadapi bisa dituntaskan dengan baik. Cross-department yang dilakukan bisa terjalin dengan departemen bidang Finance, Human Resource, atau departemen lain yang berkaitan.

Hal-Hal yang Harus Menjadi Fokus Utama Seorang In House Counsel

Hal utama yang harus dipahami oleh In House Counsel adalah pengetahuan terkait perusahaan dari hulu ke hilir. Seorang In House Counsel harus menjadi orang yang generalis, dimana memiliki kemampuan untuk menjawab dan memberikan solusi terhadap suatu persoalan yang dihadapi oleh perusahaan.

Hal kedua, In House Counsel harus memperlakukan seluruh divisi yang berada di dalam perusahaan sebagai klien. Dengan cara tersebut, In House Counsel selaku kuasa hukum akan menjalankan usaha terbaik tehadap klien yang ada di perusahaan.

Ketiga, seorang In House Counsel tidak mungkin bisa menguasai semua hal. Sehingga in house counsel dituntut untuk selalu belajar dan memanfaatkan waktu untuk memahami bisnis perusahaan (learning by doing).
Selanjutnya, In House Counsel harus memahami bagaimana meminimalisir risiko bisnis. Dalam hal ini in house counsel harus mengetahui bisnis proses perusahaan karena analisa risiko hukum berangkat dari bisnis proses.

Terakhir, In House Counsel harus menguasai soft skills. Soft skills dimaksud adalah membangun networking dan engagement dengan klien/perusahaan. Namun yang terpenting adalah keinginan untuk terus belajar dan tidak malu bertanya.

Apa Saja Keterampilan yang Dibutuhkan Untuk Menjadi In House Counsel?

1. Soft Skills
Kemampuan komunikasi yang baik dan keterampilan interpersonal sangat penting, karena In-House Counsel harus dapat bekerja dalan tim dan menjelaskan aturan hukum kepada pemangku kepentingan dengan jelas.

2. Legal Skills
Pengetahuan mendalam tentang hukum, termasuk peraturan yang relevan dengan bisnis perusahaan, serta kemampuan untuk memberikan nasihat hukum yang tepat dan melakukan riset hukum secara efisien

3. Business Acumen
Memahami aspek bisnis perusahaan dan bagaimana hukum berinteraksi dengan kegiatan usaha, sehingga In-House Counsel dapat berfungsi sebagai mitra bisnis yang strategis.

4. Critical Thinking dan Analytical Skills
Kemampuan untuk menganalisis permasalahan hukum dan berpikir kritis dalam menghadapi isu-isu yang kompleks.

Bagaimana Cara Membangun Hubungan Baik Dengan Klien Sebagai In House Counsel?

Sebagai In-House Counsel, membangun hubungan yang baik dengan klien internal sangat penting untuk kesuksesan. Hal ini dapat dicapai dengan proaktif memahami kebutuhan bisnis mereka, memberikan nasihat hukum yang praktis dan relevan, serta menjadi responsif dan mudah diakses. Bangun kepercayaan dengan komunikasi yang jujur dan transparan, serta tunjukkan komitmen Anda untuk membantu mereka mencapai tujuan mereka secara legal dan etis. Berinvestasilah dalam membangun hubungan pribadi yang kuat, karena ini akan memfasilitasi kolaborasi yang lebih efektif dan saling pengertian.

In House Counsel & Legal Officer Apakah 2 Profesi yang Berbeda?

Presiden Indonesian Corporate Counsel Association (ICCA), Yudhistira Setiawan, menjelaskan sebenarnya tidak ada perbedaan yang mendasar di antara kedua. posisi tersebut. Menurutnya, perbedaan penyebutan terjadi hanyalah lantaran preferensi masing-masing perusahaan saja.

Yudhistira juga menjelaskan, bahwa itu hanya perbedaan nomenklatur saja, bagaimana perusahaan menyebut posisi bagian hukum di dalam perusahaannya. Intinya tugas dan pekerjaannya sama, yaitu memastikan bagaimana operasional perusahaan bisa berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, tetapi tetap dalam koridor ketaatan terhadap hukum yang berlaku.

Kendati secara umum tidak ada perbedaan dalam hal pekerjaan yang dilakukan oleh legal staff, legal officer, in-house counsel, maupun staf divisi hukum, Yudhistira mengakui tetap ada perbedaan yang muncul dalam dunia divisi hukum perusahaan. Namun, menurut Yudhistira, perbedaan yang ada adalah rentang tanggung jawab berdasarkan jenjang karier.

Biasanya jenjang karler divisi hukum dimulai dari legal staff, senior legal staff, manager atau legal head, dan jika ada, legal director. Penyebutan lain yang biasa digunakan juga in-house counsel, senior legal counsel, general manager legal counsel atau general counsel, dan legal head. Atau, dalam bahasa Indonesia umumnya staf hukum, kepala seksi hukum, dan kepala divisi hukum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *